Muhammadiyah Membangun Harmoni Budaya: Seminar Akulturasi Betawi untuk Meningkatkan Dakwah

Dalam upaya mempererat hubungan dan meningkatkan penerimaan masyarakat Betawi terhadap Muhammadiyah, Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta (UTMJ) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta menggelar Seminar Akulturasi Budaya Betawi Bagi Warga Muhammadiyah. Acara yang berlangsung di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kramat, Jakarta-Pusat pada (1/8/2024) ini, diharapkan dapat memperkenalkan dan memadukan budaya Betawi dengan nilai-nilai Islam dalam kegiatan dakwah.

Dokumentasi UTM Jakarta

Seminar Akulturasi Budaya Betawi ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta dan siswa SMA Muhammadiyah 1 Jakarta. Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Prof. Dr. H. Agus Suradika, M.Pd dan Dr. H. Ahmad Abu Bakar, S.E, M.M. Mereka menyampaikan materi mengenai pentingnya memahami dan menghargai budaya lokal sebagai bagian dari strategi dakwah yang efektif.

Prof. Dr. H. Agus Suradika, M.Pd dalam seminarnya menekankan bahwa dakwah Muhammadiyah harus mampu beradaptasi dengan budaya lokal untuk meningkatkan efektivitasnya. “Dengan memahami budaya Betawi, kita dapat mendekati masyarakat dengan cara yang lebih diterima dan dihargai oleh mereka,” ujarnya. Sementara itu, Dr. H. Ahmad Abu Bakar, S.E, M.M menambahkan  berbagai strategi kreatif untuk mendekatkan agama dengan masyarakat, seperti menggabungkan fashion modern dengan sentuhan tradisional Betawi dan memanfaatkan kesenian lenong.

Dokumentasi UTM Jakarta

Dalam seminar ini, beberapa strategi dakwah kultural diperkenalkan, antara lain mengenakan pakaian modern yang dipadupadankan dengan kain tradisional Betawi, berdakwah melalui kesenian lenong Betawi, dan menghias ruang tunggu PWM dengan ornament Betawi. “Dakwah kultural ini bukan hanya tentang menyampaikan pesan agama, tetapi juga tentang menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap budaya setempat,” jelas Abu Bakar.

Seminar Akulturasi Budaya Betawi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi Muhammadiyah dalam memperkenalkan strategi dakwah kultural yang lebih efektif dan diterima oleh masyarakat Betawi. Dengan memadukan nilai-nilai budaya lokal dengan prinsip-prinsip Islam, Muhammadiyah berupaya menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menghargai antara masyarakat Betawi dan komunitas Muhammadiyah. Acara ini juga diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya serta agama mereka.

Share it :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *