15-17% Kematian Anak Akibat Stunting, Mahasiswa UTMJ Dapat Tips Cegah dari BKKBN!

Stunting masih menjadi salah satu isu krusial di Indonesia, terutama dalam konteks kesehatan anak dan generasi masa depan. Stunting, atau kondisi kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan terhambat pada anak-anak, memiliki dampak jangka panjang yang mengkhawatirkan. Tidak hanya mempengaruhi fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif, kemampuan belajar, dan produktivitas di masa dewasa. Melalui sosialisasi yang digelar di Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta (UTMJ), Komisi IX DPR-RI dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya keluarga berencana sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.

Dok. Universitas Teknologi Muhamamdiyah Jakarta

Pada Minggu, (15/9/2024), Kampus C UTM Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara, menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi stunting yang diinisiasi oleh Komisi IX DPR-RI, dengan pembicara utama Ibu Dian Istiqomah, S.Kep, anggota Fraksi PAN. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai bahaya stunting dan pentingnya program Keluarga Berencana (KB) dalam mencegah kasus stunting di masa depan. Ibu Dian menyampaikan bahwa stunting menyumbang 15-17% dari kasus kematian anak secara global, sebuah angka yang mengkhawatirkan.

Dok. Universitas Teknologi Muhamamdiyah Jakarta

Ibu Dian Istiqomah, sebagai perwakilan dari Komisi IX DPR-RI, menekankan bahwa salah satu cara untuk mencegah stunting adalah melalui pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga Berencana (BKKBN). Dalam paparannya, ia menggarisbawahi pentingnya kesiapan mental dan fisik sebelum memasuki jenjang pernikahan. Mahasiswa UTM Jakarta diajak untuk memahami pentingnya menikah di usia ideal, dimana pasangan telah memiliki kematangan berfikir serta kemampuan mengelola emosi dengan baik. Hal ini menjadi krusial karena pernikahan di usia yang terlalu muda, tanpa persiapan mental dan fisik yang memadai, berpotensi melahirkan anak yang kurang gizi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stunting.

Dok. Universitas Teknologi Muhamamdiyah Jakarta

Dalam sesi tanya jawab, salah satu mahasiswi semester 5 UTM Jakarta, Nadhira Mardhani, mengajukan pertanyaan kepada Ibu Dian Istiqomah terkait harapannya terhadap mahasiswa UTM Jakarta, selain menyadari pentingnya pencegahan stunting dalam mendukung Program BKKBN. Menanggapi pertanyaan tersebut, Ibu Dian Istiqomah, S.Kep, menyampaikan harapannya agar mahasiswa UTMJ dapat berperan aktif sebagai Duta Stunting. Ia mengajak mahasiswa untuk turut serta mensosialisasikan Program BKKBN di masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta Utara, dalam rangka menurunkan angka stunting di Indonesia.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Rektor UTMJ, Prof. H. Agus Suradika, M.Pd, Camat Cilincing, serta civitas akademika UTMJ, termasuk mahasiswa baru angkatan 2024. Mereka turut menyimak pentingnya pengetahuan terkait kesehatan reproduksi dan keluarga berencana sebagai salah satu langkah preventif yang efektif untuk mengurangi risiko stunting. Penanaman nilai-nilai ini diharapkan dapat diteruskan oleh para mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat.

Sosialisasi yang dilaksanakan di Kampus C UTM Jakarta ini menegaskan pentingnya peran semua pihak, terutama generasi muda, dalam upaya mencegah stunting melalui Program Pembangunan Keluarga Berencana (BKKBN). Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, dan kesiapan mental dalam membina rumah tangga, diharapkan kasus stunting di Indonesia dapat berkurang secara signifikan. Acara ini menjadi momentum bagi mahasiswa UTM Jakarta untuk berkontribusi dalam menciptakan generasi yang sehat, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Share it :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *