IMM UTM Jakarta gelar Pelatihan Media School

Jakarta, 1 Februari 2025 – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta sukses menggelar pelatihan bertajuk Media School: Pelatihan Fotografi, Videografi, dan Jurnalistik. Acara yang berlangsung di Kampus B Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta ini menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Usman Andrianto, S.E., M.M. dan Andri Armaenah, S.E., M.M.

Ketua bidang Media dan Komunikasi IMM UTM Jakarta, Melia, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali anggota IMM dengan keterampilan jurnalistik dan multimedia guna menghadapi tantangan di era digital.

Dalam sesi pertama, Usman Andrianto menekankan pentingnya kepekaan dalam melihat suatu karya visual bagi mereka yang ingin berkecimpung di dunia kreatif. Ia juga menjelaskan aspek teknis dalam fotografi, termasuk pengaturan ISO yang sering menjadi pertanyaan bagi peserta.

“Jika ISO terlalu tinggi, misalnya 25.600, gambar akan mengalami noise atau bintik-bintik merah yang mengganggu kualitas foto. Penggunaan ISO tinggi umumnya untuk pengambilan video dalam kondisi minim cahaya, tetapi sebaiknya tetap berada di angka 800 atau 1600 agar hasil tetap optimal dengan bantuan shutter speed dan aperture,” ujar Usman

Usman juga menyarankan untuk memperhatikan pengaturan fokus dan kecepatan rana agar semua hasil foto tetap tajam dan konsisten.

Sesi berikutnya dibawakan oleh Andri Armaenah yang mengupas dunia jurnalistik, mulai dari dasar-dasar hingga tantangan yang dihadapi di era digital. Ia menjelaskan bahwa jurnalistik merupakan aktivitas menyebarkan informasi melalui berbagai media, baik cetak, elektronik, maupun digital, dengan tetap berpegang pada kode etik dan prinsip keakuratan, independensi, serta objektivitas.

Menurutnya, era digital telah membawa perubahan besar dalam dunia jurnalistik. Di satu sisi, informasi dapat tersebar lebih cepat dan luas, tetapi di sisi lain, penyebaran hoaks semakin marak. Oleh karena itu, jurnalis modern harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR), dan blockchain untuk menjaga kredibilitas berita.

“Jurnalis di era digital tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga harus memiliki literasi digital yang baik agar mampu menyaring dan menyajikan berita yang benar-benar akurat,” ungkap Andri.

Selain itu, ia juga menjelaskan unsur-unsur dalam penulisan berita, mulai dari judul yang singkat dan informatif, lead yang menarik, hingga struktur isi yang mengikuti kaidah 5W+1H (What, Who, Where, When, Why, dan How). Dengan memahami teknik ini, diharapkan mahasiswa mampu menghasilkan karya jurnalistik yang profesional dan berintegritas.

Pelatihan ini mendapat respons positif dari para peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi. Mereka merasa mendapatkan wawasan baru yang sangat berguna, baik untuk pengembangan diri maupun persiapan karier di dunia media.

Ketua Bidang Medkom menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut. “Kami berharap Media School bisa menjadi program rutin yang tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung agar mahasiswa semakin siap menghadapi dunia kerja di bidang kreatif dan jurnalistik,” ujarnya.

Dengan suksesnya pelatihan ini, IMM UTM Jakarta semakin menegaskan komitmennya dalam mencetak insan-insan kreatif dan profesional yang siap bersaing di dunia industri media yang semakin berkembang.

Share it :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *