
Jakarta, 2 Mei 2025 — Komite Pemilu Raya Mahasiswa (KPRM) Universitas Teknologi Muhammadiyah (UTM) Jakarta sukses menyelenggarakan Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Lembaga Kemahasiswaan di lingkungan kampus pada Jumat (2/5), bertempat di Aula Lantai 2 Kampus B UTM Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting bagi transisi kepemimpinan mahasiswa sekaligus awal penguatan peran strategis organisasi dalam pembangunan kampus.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan Universitas, termasuk Rektor, Wakil Rektor I dan III, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), para Ketua Program Studi, serta Kepala Bagian Kemahasiswaan. Hadir pula para mahasiswa dari berbagai fakultas yang memberikan dukungan kepada pengurus baru yang dilantik.
Pada pelantikan tersebut, sejumlah organisasi kemahasiswaan resmi dikukuhkan untuk masa bakti yang baru periode 2025-2026. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPM-U) yang kini dipimpin oleh Ketua Revaldo bersama Wakil Ketua Robiul dilantik langsung oleh Rektor UTM Jakarta, Prof. Dr. Agus Suradika, M.Pd. Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) yang dinakhodai oleh Presiden Mahasiswa Asriyani dan Wakil Presiden Mahasiswa Dawa’u, secara resmi dilantik oleh Wakil Rektor III, Dr. Suhana, S.Pi, M.Si. Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kepemimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-FEB) kini dijabat oleh Gubernur Revan dan Wakil Gubernur Siti Nur Awaliyah, yang dilantik oleh Dekan FEB, Moch. Rizal, SE, MM. Adapun di Fakultas Sains dan Teknologi, BEM-FST dipimpin oleh Gubernur Diaz dan Wakil Gubernur Raden Faqih, yang dikukuhkan langsung oleh Dekan FST, Imam Santoso, S.Kom, M.Kom. Pelantikan ini menjadi penanda dimulainya babak baru kepemimpinan mahasiswa di berbagai lini organisasi kampus.
Dalam sambutannya, Rektor UTM Jakarta Prof. Dr. Agus Suradika, M.Pd menyampaikan pesan inspiratif kepada seluruh pengurus baru. Ia mengibaratkan organisasi mahasiswa seperti anak yang baru belajar berjalan, prosesnya tidak mudah, rentan jatuh, namun penuh potensi untuk tumbuh. Ia menekankan bahwa perjalanan ini tidak bisa dijalani sendiri-sendiri, melainkan harus dilakukan bersama-sama antara mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dengan peran dan tanggung jawab masing-masing.
“Saya mengajak kita semua untuk berjalan beriringan. Mahasiswa sebagai penggerak, kami sebagai pendidik dan fasilitator. Saya akan bantu dengan relasi yang saya punya. Kita perlu kolaborasi untuk menyelesaikan berbagai tantangan mahasiswa dan memajukan UTM Jakarta bersama,” ujarnya.
Rektor juga mendorong para pengurus baru untuk tidak takut berbuat salah dalam proses belajar memimpin dan mengelola organisasi. Ia menekankan pentingnya sikap kreatif dan mandiri, khususnya dalam pengelolaan dana organisasi yang terbatas.
“Gunakan dana seoptimal mungkin. Jadikan keterbatasan sebagai stimulus untuk berinovasi dan mandiri. Jangan takut jatuh, karena dari proses itu kita belajar dan tumbuh,” tambahnya.
Acara pelantikan ini menjadi tonggak awal bagi kepemimpinan baru mahasiswa UTM Jakarta dalam menciptakan lingkungan kampus yang dinamis, inklusif, dan berdaya saing tinggi. Harapannya, semangat kolaboratif antara mahasiswa dan institusi akan memperkuat posisi UTM Jakarta sebagai universitas yang unggul dalam mencetak generasi pemimpin masa depan.