Universitas Teknologi Muhammadiyah (UTM) Jakarta kembali menggelar kegiatan diskusi ilmiah bertajuk “Bincang Dosen Edisi 2” pada Selasa, 27 Mei 2025. Mengangkat tema krusial “Strategi Pemasaran Produk Perikanan dalam Menyikapi Perang Dagang China-USA”, kegiatan ini dilangsungkan secara daring melalui platform Zoom dan dihadiri oleh 83 peserta.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Imam Santoso, S.Kom., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UTM Jakarta. Dalam sambutannya, beliau menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor perikanan Indonesia akibat konflik dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan Tiongkok. Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah penerapan tarif impor tinggi oleh Amerika Serikat terhadap produk perikanan Indonesia, yang mengakibatkan harga jual meningkat drastis dan memengaruhi daya saing ekspor. Imam menekankan bahwa sektor perikanan memiliki nilai ekonomi yang sangat besar dan strategis dalam mendorong pertumbuhan nasional, serta perlu terus dikembangkan dengan pendekatan kolaboratif dan adaptif terhadap dinamika global.
Sebagai narasumber utama, Sandra Dewi E. K., S.Pi., M.Si., Kepala Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan UTM Jakarta, memaparkan secara komprehensif tentang kondisi terkini ekspor perikanan Indonesia yang telah mencapai angka USD 5,9 miliar atau sekitar 90 triliun rupiah. Ia menjelaskan bahwa meskipun sektor ini memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi nasional dan menjadi pilar dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045, namun masih dihadapkan pada berbagai tantangan struktural. Ekspor Indonesia masih didominasi oleh produk mentah atau setengah jadi, menjadikan negara ini rentan terhadap guncangan perdagangan global, terutama akibat ketegangan antara AS dan Tiongkok.
Sandra juga menyoroti perlunya diversifikasi negara tujuan ekspor dan penguatan posisi Indonesia dalam rantai pasok global. Negara-negara seperti Vietnam dan Thailand kini mulai mengisi celah yang ditinggalkan Tiongkok akibat kebijakan proteksionis Amerika. Oleh karena itu, Indonesia harus lebih progresif dalam membangun jaringan dagang baru, meningkatkan kualitas produk, dan mempercepat hilirisasi sumber daya alam agar mampu bersaing di pasar global yang semakin kompetitif.
Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Nadhira Mardhani, mahasiswa Prodi Manajemen UTM Jakarta, para peserta juga diajak untuk memahami potensi besar yang dimiliki Indonesia seperti kekayaan sumber daya alam laut, keanekaragaman hayati perikanan, serta pasar domestik yang luas. Namun, kendala seperti keterbatasan infrastruktur, belum optimalnya hilirisasi, serta ketidakmerataan distribusi ekspor masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
Bincang Dosen edisi kedua ini menjadi ruang intelektual yang produktif, menghadirkan perspektif baru dan solusi strategis dalam memperkuat sektor perikanan nasional di tengah tantangan global. UTM Jakarta kembali menunjukkan perannya sebagai institusi pendidikan yang aktif dalam mendorong dialog kebijakan dan solusi nyata bagi masa depan ekonomi maritim Indonesia.